Sesuai dengan Permenristekdikti
No 32/2016, BAN-PT mengembangkan instrumen akreditasi yang relevan dengan
pengembangan sektor pendidikan tinggi di Indonesia dan mengikuti perkembangan,
pengembangan pun dari sistem IAPS 3.0
beralih menjadi IAPS 4.0, beberapa hal tentu saja akan terjadi perubahan
diantaranya Unit pengusul akreditasi adalah Unit Pengelola Program Studi dan
bukan lagi Program Studi seperti pada instrumen yang berlaku pada saat ini, perubahan
signifikan yang tentu saja akan berdampak akan semakin besar perjuangan
perguruan tinggi untuk meningkatkan jenjang akreditasinya adalah perubahan dari
7 syandard menjadi 9 standard ktiteria akreditasi, IAPS 4.0 berorientasi pada
output dan outcome. Pengukuran mutu lebih dititikberatkan pada aspek proses,
output dan outcome, sementara instrumen sebelumnya lebih banyak mengukur aspek
input dan IAPS 4.0 terdiri dari Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja
Akademik (LKA), melihat fenomena tersebut Keperawatan UIN Alauddin Makassar juga
mengambil langkah signifikan.
Keperawatan UIN Alauddin di tahun
2022 akan kembali mengajukan perpanjangan akreditasi dan yang tidak bisa di
hindari tentu saja akan mulai menyusun akreditasi dengan 9 standard, oleh karena
nya inisiatif untuk menyelenggarakan workshop internal sosialisasi akreditasi
dengan 9 standard merupakan langkah nyata dalam upaya menaikkan status
akreditasi. 18 dan 19 Desember bertempat di Hotel Lariz Makassar di
selenggarakan dengan mengundang asessor akreditasi yang bertindak sebagai
narasumber, Dr Aryanti Saleh, S.Kp., M.Kes dan Dr Nurmaulid, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Kegiatan yang dihadiri seluruh
Civitas Keperawatan dihadiri dan dibuka oleh
Wakil Dekan II FKIK, Dr Faiz Satyanegara SKM.,M.Kes dalam kegiatan ini membahas
seputar penjaminan mutu dengan mengacu akreditasi Ban-PT dan strategi dan
tekhnik pengisian akreditasi 9 standard.