Dosen Keperawatan UIN Alauddin Makassar Menjadi Narasumber Internasional di APETNA 2025, Penang

  • 06 Juli 2025
  • 11:27 WITA
  • Administrator
  • Berita

Penang, Malaysia – Sebuah kebanggaan kembali ditorehkan oleh Program Studi Keperawatan FKIK UIN Alauddin Makassar melalui partisipasi aktif dosennya, Ns. Ahmad J., dalam event bergengsi tingkat internasional Asia Pacific Enterostomal Therapy Nurse Association (APETNA) 2025. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 4–6 Juli 2025 di Penang, Malaysia.

APETNA merupakan perhelatan dua tahunan yang mempertemukan para praktisi profesional dalam bidang perawatan luka, stoma, dan inkontinensia di kawasan Asia Pasifik. Event ini menjadi ajang strategis untuk berbagi pengetahuan mutakhir, hasil riset, hingga praktik terbaik dalam penanganan kasus-kasus keperawatan kompleks, khususnya terkait enterostomal therapy.

Dalam kegiatan ini, Ns. Ahmad J. diundang sebagai salah satu narasumber pada sesi Workshop Disaster Management. Beliau memaparkan perspektif pentingnya kesiapsiagaan perawat dalam penanggulangan bencana, baik dari sisi klinis maupun komunitas, dengan pendekatan berbasis keperawatan transkultural dan respons cepat.

Partisipasi aktif ini tidak hanya mencerminkan kompetensi dosen Keperawatan UIN Alauddin di kancah internasional, tetapi juga memperkuat peran institusi dalam membangun jaringan profesional global serta memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu keperawatan, khususnya di bidang manajemen luka dan kegawatdaruratan bencana.

Ketua Program Studi Keperawatan, dalam keterangannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pencapaian tersebut. "Ini adalah momentum penting untuk menunjukkan bahwa Prodi Keperawatan UIN Alauddin Makassar hadir dan diakui di forum internasional. Kami berharap keterlibatan ini dapat menginspirasi dosen dan mahasiswa untuk terus mengembangkan kompetensi global dan semangat kolaboratif lintas negara," ujarnya.

Prodi Keperawatan UIN Alauddin Makassar akan terus mendukung dan mendorong dosen-dosennya untuk berperan aktif dalam forum ilmiah internasional. Semoga langkah ini menjadi penyemangat bagi penguatan tridharma perguruan tinggi serta kemajuan keilmuan keperawatan berbasis nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.