Penulis : Achmad Yasir/Eka Hadrayani
Admin : Achmad Yasir
Gowa, 27 Mei 2024 - Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi di bidang kesehatan, Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND), dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (AIPTLMI) bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan (LPUK-Nakes) sukses menyelenggarakan Try Out/Benchmark Uji Kompetensi Ners, DIII Kebidanan, Profesi Bidan, dan Ahli Teknologi Laboratorium Medik pada tanggal 25-27 Mei 2024.
Kegiatan ini menggunakan metode Computer Based Testing (CBT) dan dilaksanakan di CBT Center Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Peserta try out terdiri dari mahasiswa Ners dan Kebidanan UIN Alauddin, serta mahasiswa dari luar yaitu Universitas Pelita Harapan Tangerang dan Institut Ilmu Kesehatan Strada Kediri.
Eka Hadrayani, selaku Koordinator CBT Center (KCC) UIN Alauddin Makassar, menyatakan bahwa try out ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi uji kompetensi yang sesungguhnya. "Dengan metode CBT, kami memastikan bahwa proses evaluasi berlangsung secara objektif dan transparan, sehingga mahasiswa dapat mengukur kemampuan mereka dengan lebih akurat," ujar Eka Hadrayani.
Pengawasan selama try out dilakukan oleh tim yang terdiri dari pengawas pusat dan pengawas lokal. Pengawas pusat adalah Ns. Nurmaulid, S.Kep., M.Kep. dari Universitas Hasanuddin (Unhas), sementara pengawas lokal terdiri dari Ns. Muaningsih, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat dari Stikes Panakukang dan Ns. Mery Sambo, S.Kep, Ns., M.Kep. dari Stikes Stella Maris.
"Peran pengawas sangat penting untuk menjaga integritas dan kredibilitas pelaksanaan try out. Kami memastikan semua prosedur diikuti dengan ketat, sehingga hasilnya dapat benar-benar mencerminkan kemampuan peserta," kata Ns. Nurmaulid.
Para peserta menyambut baik kegiatan ini dan mengungkapkan bahwa try out berbasis CBT memberikan pengalaman baru yang sangat bermanfaat. Mereka merasa lebih siap untuk menghadapi uji kompetensi yang sesungguhnya dan menghargai kesempatan untuk berlatih dalam lingkungan yang mirip dengan kondisi ujian sebenarnya.
Kolaborasi antara AIPNI, AIPKIND, AIPTLMI, dan LPUK-Nakes ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi model bagi institusi pendidikan kesehatan lainnya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi tenaga kesehatan di Indonesia.